Permasalahan rabut panjang atau pendek ini terkadang membuat sebagia kaum muslimin bersikap kurang bijak dan adil dalam menyikapi masalah ini, semoga tulisan ini bisa memberikan penjelasan. aamin,,
Beberapa riwayat menunjukkan beliau sholallahu
alaihi wassalam pernah berambut agak panjang, namun hal itu tidak selalu
terjadi. Terkarang beliau pun berambut dengan potongan pendek.
Kalau kita rajin menelusuri kitab-kitab
hadits, terutama pada bab-bab yang terkait dengan wujud pisik beliau sholallahu
alaihi wassalam, maka kita mungkin akan menemuka dalil-dalil yang menunjukkan
hal-hal di atas.
Misalnya hadits berikut ini:
عن البراء قال : كان رسول الله صلى الله عليه و سلم له شعر يبلغ شحمة
أذنيه.
Al-Barra' mengatakan bahwa pernah rambut
Rasulullah sholallahu alaihi wassalam itu mencapai (menutupi) separuh
telinganya.(Sunan Abu Dawud 2/451)
Di sini jelas disebutkan oleh Al-Barra'
bahw beliau sholallahu alaihi wassalam pernah memiliki rambut yang panjangnya
sampai menutup separuh telinga.
Namun terkadang kita mendapatkan riwayat
yang menggambarkan bahwa beliau sholallahu alaihi wassalam menjuntaikan
rambutnya dan menyibakkannya. Misalnya hadits shahih berikut ini:
عن ابن عباس رضي الله عنهما قال : كان النبي صلى الله عليه و سلم يحب
موافقة أهل الكتاب فيما لم يؤمر فيه وكان أهل الكتاب يسدلون أشعارهم وكان المشركون
يفرقون رؤوسهم فسدل النبي صلى الله عليه و سلم ناصيته ثم فرق بعد
Dari Ibnu Abbas rodiyallahu anhuma berkata
bahwa Nabi sholallahu alaihi wassalam suka menyamakan diri dengan para ahli
kitab pada hal-hal yang tidak diperintahkan di dalamnya. Para ahli kitab
membiarkan rambutnya menjuntai leluasa (sadala) sedangkan orang-orang musyrikin
menyibakkan rambutnya. Maka nabi sholallahu alaihi wassalam menjuntaikan
rambutnya kemudian menyibakkannya. (HR Bukhari 5/2213 dan Muslim 4/1817)
Rambut beliau kadang mencapai setengah
telinganya, kadang beliau menguraikannya hingga mencapai telinganya atau antara
telinga dan bahunya.
Paling panjangnya rambut menyentuh kedua
pundaknya yaitu bila telah lama tidak dicukur. Hal ini menunjukkan bahwa
Rasulullah sholallahu alaihi wassalam tidak selamanya berada dalam panjang
rambut tertentu. Terkadang panjang dan terkadang pendek.
Dr. Ahmad Al-Hajji Al-Kurdi, seorang
peneliti pada Ensiklopedi Fiqih Kuwait mengatakan bahwa Rasulullah sholallahu
alaihi wassalam terkadang memanjangkan rambutnya dan terkadang memendekkannya.
Hal itu untuk menjelaskan bahwa keduanya dibolehkan.
Dan atas dasar itu, maka orang yang ingin
memanjangkan rambutnya dengan berniat untuk iqtida' (mengikuti) apa yang
dilakukan oleh nabi sholallahu alaihi wassalam, akan mendapat pahala. Dengan
syarat mode dan potongannya tidak menyerupai mode dan potongan yang lazim
dipilih oleh para wanita. Demikian juga bagi mereka yang ingin memendekkan
rambutnya dengan niat juga ber-iqtida' (mengikuti) nabi sholallahu alaihi
wassalam, dia akan dapat pahala juga.
Namun baik memanjangkan atau memendekkan
rambut, apabila tidak diiringi dengan niat mengikuti apa yang pernah dilakukan
oleh Rasulullah sholallahu alaihi wassalam, tentu tidak akan mendapatkan pahala
apa pun. Misalnya, hanya sekedar mengikuti model yang terbaru.
Al-Imam An-Nawawi mengatakan,
"Demikianlah, belum pernah nabi sholallahu alaihi wassalam mencukur gundul
rambutnya pada tahun-tahun hijrah kecuali di tahun Hudaibiyah, 'Umratul-qadha
dan haji wada'.
Wallahu a'lam bishshawab
0 Response to "RAMBUT PANJANG ATAU PENDEK ?"
Posting Komentar