KEKUATAN BERFIKIR

Seorang pendidik harus bisa obyektif dalam menghadapi peserta didiknya karena mereka beragam karakter, beda kebiasaan, pola belajar, perilaku, dan tingkat pemahaman.
Ada tipe anak yang belajar dengan serius dan inilah penggunaan otak kiri, otak kiri lebih cenderung menampilkan keseriusan, contohnya dengan suka menghitung, menghafal rumus, dll.
Sedangkan anak yang memiliki otak kanan maka mereka lebih cenderung aktif, suka bermain, ramai dikelas, dll, mereka sering di bilang anak yang bodoh, nakal padalah TIDAK mereka ini adalah anak yang hebat dan jenius hanya saja belum mendapat tentor/pendidik yang bisa mengarahkan otak kanannya. Jika anak yang otak kanannya terarah maka ia akan menjadi hebat dan jenius karena kebanyakkan orang yang hebat adalah orang yang suka mencari tantangan dan itu ada pada otak kanan.
Lembaga pendidikan harus bisa menfasilitasi anak-anak yang punya kecederungan dengan otak kanannya sehingga persaingan dalam belajar bisa seknifikan, banyak orang lebih memandang anak yang menggunakan otak kiri sebagai anak hebat dan pintar karena mereka kelihatan lebih rajin dna biasanya terbukti dengan nilai akademik/raport, padahal jangka panjang anak yang punya otak kiri maka mereka itulah anak yang sukses.

0 Response to "KEKUATAN BERFIKIR"

Posting Komentar